Jumat, 04 September 2009

Kato Nan Ampek


Tulisan ini telah dialihbahasakan ke Bahasa Indonesia. Tulisan ini diambil dari tulisan Buya Mas'oed di alamat blog : http://masoedabidin.wordpress.com/2008/04/08/tau-di-nan-ampek-pelajaran-adat-dengan-kearifan-lokal/

PETUAH ORANG TUA

Tahu Kepada Yang Empat

Di ranah Minangkabau, ada empat macam kata-kata, atau cara menyampaikan perundingan
(dialog).
Ada yang namanya KATO MANDAKI (Kato Mendaki), dari bawah ke atas, artinya dari anak-anak ke orang tua, dari kemenakan ke mamak (paman), yang musti memakai cara-cara yang sopan lagi santun.
Terlebih kepada orang tua (Ibu dan Ayah), yang telah melahirkan kita, membesarkan dan mendidik kita.
Sesuai dengan ajaran agama Islam, berbicara ke Ibu harus dengan "Qaulan Kariman"yang berarti kata-kata lemah lembut, kata-kata penuh kemuliaan.

Ada pula yang namanya KATO MALEREANG (Kata Melereng), yang penuh dengan kiasan dan
perbandingan, berisi petunjuk dan hikmah, biasanya dipakai dalam pembicaraan antara orang
yang arif dan bijaksana.
Ada pula tempat meletakkannya.
Tidak hanya sekedar mengucapkan apa yang terlihat saja.
Tidak mengucap apa yang dipikiran, yang muncul dalam hati, harus sejuk dan dikir-kira.

Ada pula yang namanya KATO MANDATA (Kato Mendatar), kata dijawab, gayung bersambut sama besar. Kadang berisi canda dan tawa, bumbu dari pergaulan. Tidak menyinggung kanan dan kiri, penguat kesetiakawanan anak muda, habis tingkah dalam tawa, yang elok untuk jadi bahan pembelajaran, yang buruk sama sama ditinggalkan.
Ingat-mengingatkan adat hidup oleh anak muda, tidak menyusahkan kawan yang kesusahan, tidak menyikut kawan seiring, tidak menggunting dalam lipatan.
Seperti itu hidup sesama umur, disitu hidup jadinya mantap.

Ada pula yang namanya KATO MANURUN (Kata Menurun). Dari yang besar ke yang kecil, berisi nasihat dan petunjuk, untuk jadi pedoman untuk si kecil.
Penuh berisi kasih dan sayang, menjadi suri teladan. Jarang berisi kata-kata amarah, jauh
dari hardikan danbentakan, tidak pula menghentakkan kaki, jauh dari menepuk dada.
Begitulah, kalau kata yang empat ini menjadi perhatian kita semua, Insya Allah di dalam
hidup di dunia yang fana ini kita kan selamat, dan di kahirat tentu kan berbahagia pula.

Selanjutnya kita bisa pula meninggalkan keturunan yang arif dan bijaksana, yang bisa menjadi
pemimpin ditengah-tengah orang banyak.
Tentulah terjadi keburukan di Ranah Minang, kalau orang Minang tidak mengetahui Kata Yang
Empat ini. Tidak tahu mana yang benar, tidak tahu mana yang salah.
Tidak tahu apa yang diperintahkan.
Tidak pula tahu apa yang dilarang.
Alamat sengsara badan jadinya.

Orang yang bijaksana, hanyalah tahu di sejarah masa lampau, tahu tujuan untuk masa depan,
tahu di jalan yang sedang ditempuh, dan tahu pula tempat untuk beristirahat. Begitu hendaknya hidup ini.

Mudah-mudahan Allah Subhanahuwata'ala selalu membimbing kita kepada kearifan yang telah diajarkan oleh "Alam Terkembang dijadikan Guru" ini.

Kamis, 03 September 2009

Tips Aman Menghadapi Gempa Bumi

Dari berbagai Sumber, dan telah diedit seperlunya.
1.http://id.88db.com/id/Knowledge/Knowledge_Detail.page?kid=3792&lang=en-us
2.http://www.cybermq.com/pustaka/detail/tips/548/kiat-menghadapi-gempa-bumi
3.http://www.Kompas.Com

Kemarin, 2 September 2009. Pulau Jawa diguncang gempa 7,3 skala richter dengan pusat gempa di 140 kilometer barat daya Tasikmalaya. Gempa itu dirasakan juga di tempat Saya berada saat itu, Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Saat itu, Saya tertidur di Mess Koas, sebelum akhirnya dibangunkan oleh guncangan gempa.
Seperti orang yang baru bangun tidur(post jaga malam bedah), ketika tubuh Saya bergoncang, Dalam keadaan setengah sadar (a.k.a Somnolen, GCS=11), Saya mulai menganalisa penyebab kenapa tubuh Saya "bergoyang". Apakah tempat tidur Saya digoyang oleh seseorang? Apakah orang di atas tempat tidur sedang goyang-goyang?(kebetulan tempat tidur Mess Koas-nya bertingkat dua). Dan analisis terakhir yang disimpulkan oleh otak jenius Saya adalah : LAGI GEMPA BRO, LARI..!!
Yups, akhirnya Saya yang setengah sadar membawa badan ini lari. Eh, 10 meter lari, baru keinget: GW LARI GA PAKE SEPATU!! BALIK CARI SEPATU!!.
Akhirnya balik lagi nyari sepatu, tapi udah ga lari, tapi jalan santai sambil ngliat orang-orang pada panik di sekitar. Melihat orang panik, hilanglah semangat Saya untuk berlari menyelamatkan diri. Saya lebih tertarik melihat kepanikan yang terjadi, mungkin ini adalah pemandangan langka kali ye. Semua orang berhamburan ke luar gedung, Dokter, Perawat, Pasien, Keluarga Pasien dll. Tapi, setelah dipikir-pikir. Saya telah melakukan hal yang salah. Gimana kalau gedung 4 lantai RSHS, dimana tempat Saya berada, AMBRUK??!!
Akhirnya setelah browsing di dunia maya, maka didapatkanlah apa yang harus dilakukan kalau terjadi gempa.

Tips Menghadapi Gempa dari BAKORNAS PBP:

Bila berada didalam rumah
1. Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur.
2. Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
3. Jauhi rak buku, almari dan jendela kaca.
4. Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dsb.

Bila berada di luar ruangan
1. Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi, dsb.
2. Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
3. Jauhi rak-rak dan jendela kaca.

Bila berada di dalam ruangan umum
1. Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.
2. Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, almari dan jendela kaca dsb.

Bila sedang mengendarai kendaraan
1. Segera hentikan di tempat yang terbuka.
2. Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan penyebrangan.


Sepuluh Tip dalam Keselamatan Gempa Bumi -Segitiga Kehidupan-

1. Jangan berlindung di bawah suatu benda, seperti tempat tidur, kolong mobil, apalagi kolong jembatan. Hampir semua orang yang hanya "menunduk dan berlindung" pada saat bangunan runtuh meninggal karena tertimpa runtuhan. Orang-orang yang berlindung di bawah suatu benda akan remuk badannya.

2. Kucing, anjing dan bayi biasanya mengambil posisi meringkuk secara alami. Itu juga yang harus anda lakukan pada saat gempa. Ini adalah insting alami untuk menyelamatkan diri. Anda dapat bertahan hidup dalam ruangan yang sempit. Ambil posisi di samping suatu benda, di samping sofa, di samping benda besar yang akan remuk sedikit tapi menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.
3. Carilah benda yang terbuat dari kayu, jangan dekat bangunan yang terbuat dari batu bata. Bangunan dari kayu adalah tipe konstruksi yang paling aman selama gempa bumi. Kayu bersifat lentur dan bergerak seiring ayunan gempa. Jika bangunan kayu ternyata tetap runtuh, banyak ruangan kosong yang aman akan terbentuk. Disamping itu, bangunan kayu memiliki sedikit konsentrasi dari bagian yang berat. Bangunan dari batu bata akan hancur berkeping-keping. Kepingan batu bata akan mengakibatkan luka badan tapi hanya sedikit yang meremukkan badan dibandingkan beton bertulang.

4. Jika anda berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi, berguling lah ke samping tempat tidur. Ruangan kosong yang aman akan berada di samping tempat tidur. Hotel akan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dengan hanya menempelkan peringatan di belakang pintu agar tamu-tamu berbaring di lantai di sebelah tempat tidur jika terjadi gempa.

5. Carilah sofa,atau kursi besar. Jika terjadi gempa dan anda tidak dapat keluar melalui jendela atau pintu, maka berbaring lah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar.

6. Jauhi pintu. Jangan berlindung disamping pintu. Hampir semua orang yang berada di belakang pintu pada saat bangunan runtuh akan meninggal. Mengapa? Jika anda berdiri di belakang pintu dan pintu tersebut rubuh ke depan atau ke belakang anda akan tertimpa langit-langit di atasnya. Jika pintu tersebut rubuh ke samping, anda akan tertimpa dan terbelah dua olehnya. Dalam kedua kasus tersebut, anda tidak akan selamat!

7. Jangan pernah lari melalui tangga. Tangga memiliki "momen frekuensi" yang berbeda (tangga akan berayun terpisah dari bangunan utama). Tangga dan bagian lain dari bangunan akan terus-menerus berbenturan satu sama lain sampai terjadi kerusakan struktur dari tangga tersebut. Orang-orang yang lari ke tangga sebelum tangga itu rubuh akan terpotong-potong olehnya. Bahkan jika bangunan tidak runtuh, jauhi lah tangga. Tangga akan menjadi bagian bangunan yang paling mungkin untuk rusak. Bahkan jika gempa tidak meruntuhkan tangga, tangga tersebut akan runtuh juga pada saat orang-orang berlarian menyelamatkan diri. Tangga tetap harus diperiksa walaupun bagian lain dari bangunan tidak rusak.

8. Berdiri lah di dekat dinding paling luar dari bangunan atau di sebelah luarnya jika memungkinkan. Akan lebih aman untuk berada di sebelah luar bangunan daripada di dalamnya. Semakin jauh anda dari bagian luar bangunan akan semakin besar kemungkinan jalur menyelamatkan diri anda tertutup.

9. Keluar dari kendaraan anda. Orang-orang yang berada di dalam kendaraan akan tertimpa jika jalanan di atasnya runtuh dan meremukkan kendaraan; ini yang ternyata terjadi pada lantai-lantai jalan tol Nimitz. Korban dari gempa bumi San Fransisco semuanya bertahan di dalam kendaraan mereka dan meninggal. Mereka mungkin dapat selamat dengan keluar dari kendaraan dan berbaring di sebelah kendaraan mereka. Semua kendaraan yang hancur memiliki ruangan kosong yang aman setinggi 1 meter di sampingnya, kecuali kendaraan yang tertimpa langsung oleh kolom jalan tol.

Tips dari Doug Copp (Kepala Penyelamat dan Manajer Bencana dari American Rescue Team International (ARTI), tim penyelamat paling berpengalaman di dunia)

Demikianlah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika gempa. Dan selalu jangan lupa berdo'a. Karena kepada Alllah-lah kita berserah diri.

Dari berbagai Sumber, dan telah diedit seperlunya.
1.http://id.88db.com/id/Knowledge/Knowledge_Detail.page?kid=3792&lang=en-us
2.http://www.cybermq.com/pustaka/detail/tips/548/kiat-menghadapi-gempa-bumi
3.http://www.Kompas.Com